..

..
sip

Jumat, 07 Maret 2014

MEMILIH SEKOLAH LANJUTAN SETELAH LULUS SMP/MTs

Setelah melalui proses pendidikan selama tiga tahun, siswa yang dinyatakan lulus ujian sekolah tentu bergembira. Akan tetapi dibalik itu semua perlu dipikirkan kemana setelah lulus.
Saat ini, sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan usia dini banyak berdiri bak jamur di musim hujan. Masing-masing berlomba-lomba menawarkan kelebihan yang dimilikinya, ada yang memakai kurikulum lokal dan juga kurikulum campuran. Bahkan, tidak sedikit pula sekolah “impor” yang menawarkan kurikulum internasional. Tetapi untuk memilih prasekolah yang terbaik untuk anak-anak kita tidaklah mudah.
Pendidikan usia dini merupakan langkah yang besar dan penting untuk tumbuh kembang anak Anda. Sebagai orang tua sebaiknya selalu berusaha untuk memilihkan sekolah yang baik dan sesuai dengan dirinya. Sebab, ini akan menentukan tak hanya bagi anak tetapi juga Anda sebagai orang tuanya. Bagi anak, pergi ke sekolah berarti merasakan kemandirian yang sesungguhnya untuk pertama kali. Bahkan, bisa jadi ini pertama kalinya si kecil terpisah dari orang tua atau pengasuhnya selama beberapa saat. Sebagai orang tua, Anda tentu ingin memberikan pendidikan yang terbaik dengan menempatkannya di sekolah yang terbaik pula.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan sekolah yang sesuai dengan orientasi siswa dimasa depan atau dari sudut pandang adalah:

1.  Minat : Faktor utama yang harus pertimbangkan adalah minat yang dmiliki siswa. Hampir dapat dipastikan, tidak ada siswa yang berhasil dalam studinya jika itu bertentangan dengan minatnya. Orang lain, termasuk orang tua, boleh memberikan saran atau masukan apapun, tetapi siswalah yang akan menjalani sekian tahun proses belajar di perguruan tinggi. Dengan memperhatikan minat siswa, diharapkan dapat memberikan semangat atau motivasi internal siswa untuk belajar.

2.  Biaya : Kemampuan keuangan sangat menentukan pilihan. Ini adalah faktor terpenting berikutnya yang harus diperhitungkan. Dewasa ini banyak sekolah-sekolah yang mematok harga tinggi untuk siswa-siswa baru sehingga tidak jarang siswa tamatan SMP terpaksa menunda atau bahkan putus sekolah karena keterbatasan biaya. Mungkin dapat dinilai seimbang antara uang yang dibayarkan dengan fasilitas yang diperoleh, walaupun tidak semuanya demikian.
Sebelum melakukan pendaftaran, akan lebih baik menanyakan semua komponen biaya yang harus dibayarkan di sekolah yang bersangkutan. Biasanya sekolah-sekolah swasta memberlakukan sistem pembayaran yang diharapkan tidak memberatkan siswa-siswi. Misalnya uang gedung boleh diangsur sekian kali dan uang administrasi yang lain juga demikian. Semua perlu diperhitungkan.

3.  Prospek : Globalisasi tentu saja ini akan sangat menentukan wajah dunia masa datang. Perdagangan bebas, banyaknya perusahaan asing yang masuk ke Indonesia (diantaranya karena aset Negara terpaksa dijual kdpada investor asing). Bahasa asing (bukan hanya bahasa Inggris), perdagangan internasional, lingkungan, peralatan berteknologi tinggi, komputer, internet, dan banyak lagi akan menjadi tuntutan yang tidak terhindarkan. Maka dari itu memerlukan kemampuan sumber daya manusia yang memadai pula untuk menjadi salah satu elemen yang diperhitungkan. Tidak ada prediksi yang benar 100% dalam menentukan jenis jenjang sekolah. Tetapi akan sangat berguna kalau bisa mengantisipasi kondisi di masa depan. Kalau merasa tidak mampu melakukannya sendiri, perlu bertanya kepada orang tua, guru, teman, konsultan, atau siapapun sehingga akan diperoleh beberapapendapat yang obyektif dan mendukung.
Ketiga faktor di atas penting untuk pertimbangkan masak-masak, sehingga dapat dipilih jenis sekolah yang benar-benar membawa kepada arah yang terbaik bagi pribadi maupun orang lain. Selain itu perlu untuk menyediakan cukup banyak waktu, karena lebih banyak faktor eksternal dan bersifat teknis yang terlibat di sini. Faktor esternal yang terlibat adalah dari sekolah itu sendiri. Dalam memilih sekolah, perlu untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini :

1.  Reputasi  : Kalau harus memilih salah satu sekolah tanpa melihat faktor-faktor internal lainnya, pertimbangan utama yang paling mudah digunakan adalah reputasi sekolah tersebut. Reputasi di sini berarti sekolah yang bersangkutan secara umum dikenal sebagai sekolah yang baik, memiliki sarana belajar mengajar yang baik dengan fasilitas yang memadai. Lulusannya pun tidak kesulitan dalam mencari pekerjaan atau memiliki daya saing yang tinggi dalam pekerjaan. Dalam kaitannya dengan reputasi, harus kita ingat, reputasi tidak datang dalam sekejap. Reputasi biasanya dibangun dengan kerja keras dan melalui proses yang panjang. Dapat dikatakan bahwa siswa berada on the safe side jika memilih salah satu dari PTS-PTS ini. Akantetapi bukan berarti lalu siswa berhenti di sini saja, masih ada hal-hal lain yang harus dicermati.

2.   Status Akreditasi : Status akreditasi ini adalah salah satu faktor yang paling sering digunakan oleh sekolah untuk mengiklankan dirinya. Karena akreditasi menunjukkan mutu/kemampuan sekolah dalam menyelenggarakan suatu program studi. Status ini didapat setelah diadakan penilaian tentang semua unsur yang diperlukan untuk itu, termasuk fasilitas pendidikan,guru tetap dan siswa, kurikulum pendidikan, dan banyak hal lainnya. Masalahnya, tidak semua orang memahami dengan jelas tentang status ini, dan tampaknya banyak sekolah yang menyadari dan memanfaatkan ketidaktahuan tersebut.
Akreditasi perlu untuk diketahui secara sebenarnya dan tidak hanya sekilas begitu saja. Untuk mengetahui status akreditasi ini, perlu ditanyakan secara mendalam mengenai kenyataannya di sekolah bersangkutan. Sebagai contoh, Siswa dapat menanyakan sumberdaya guru, fasilitas pendidikan dan kurikulum.

3.   Fasilitas Pendidikan : Gedung megah dan ber-AC saja tidak cukup untuk menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang baik. Bukan (hanya) itu yang dimaksud dengan fasilitas pendidikan. Fasilitas seperti laboratorium (komputer, akuntansi, bahasa, dan lain-lain), bengkel, studio dan perpustakaan sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan siswa. Mereka tidak hanya dituntut untuk menguasai wawasan keilmuannya saja, tetapi juga bagaimana menerapkannya di lapangan. Apalagi untuk jalur pendidikan profesional yang lebih bersifat aplikatif dan              menekankan      pada    ketrampilan. Perlu untuk dingat bukan hanya tampilan fisik yang diperhatikan. Boleh saja sekolah memasang foto-foto gedungnya yang megah, laboratorium komputernya yang canggih. Tidak ada salahnya untuk mencoba menanyakan, kapan mahasiswa berkesempatan untuk menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut.
Demikianlah beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan dalam memilih sekolah setelah selesai atau tamat SMP. Diharapkan dengan memahami beberapa aspek tersebut diatas, siswa tamatan SMP dapat menentukan sekolah yang tebaik untuk masa depannya.

A. Mengenal Jenis Sekolah Menengah.

Ada dua jenis sekolah menengah yang dapat dimasuki setelah sekolah menengah pertama (SMP), yaitu Sekolah Menengah Umum (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).


1. Sekolah Menengah Umum (SMA).
Sekolah menengah merupakan salah satu jenis sekolah yang dapat dimasuki setelah SMP. Sekolah menengah umum mengutamakan persiapan siswa melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan lebih tinggi.

Dalam rangka mempersiapkan siswa memasuki pemdidikan tinggi, pada sekolah menengah umum (SMA) diselenggarakan program pendidikan khusus. Ada tiga program pengajaran di SMA, yaitu Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Program Bahasa.

Masing-masing program bertujuan untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi yang berkaitan dengan ilmu-ilmu pada program tersebut. Program Pengetahuan Alam bertujuan untuk menyiapkan siswa melanjutkan pendidikan ke jenjang tinggi yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Program Pengetahuan Sosial bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Sementara itu, Program Bahasa bertujuan untuk menyiapkan siswa memasuki pendidikan tinggi yang berkaitan dengan ilmu bahasa.

Program khusus di SMA diselenggarakan pada Semester I Kelas XI. Dasar yang dipakai untuk penjurusan siswa adalah akademik selama 2 semester kelas X. Kecuali itu, dipertimbangkan juga minat dan bakat yang dimiliki serta atas persetujuan orang tua siswa.

2. Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ).

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenis sekolah menengah yang dapat dimasuki setelah SMP. Sekolah menengah kejuruan bertujuan untuk :

a.Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.

b.Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir.

c.Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah dan mengisi kebutuhan dunia usaha.

Siswa yang belajar di sekolah menengah kejuruan lebih banyak dibekali keterampilan untuk memasuki lapangan kerja.

Sekolah kejuruan mempunyai penekanan pada ilmu tertentu. Ada sekolah menengah kejuruan yang khusus mempelajari ilmu teknik, ada yang khusus memepelajari ilmu pertanian, ada yang khusus mempelajari ilmu yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga, ada yang khusus mempelajari ilmu yang berkaitan kelautan, ada yang khusus mempelajari ilmu yang berkaitan dengan farmasi, ada yang khusus mempelajari ilmu yang berkaitan dengan ekonomi/akuntansi, ada yang khusus mempelajari ilmu yang berkaitan dengan komputer dan masih banyak lagi yang semuanya bertujuan untuk mempersiapkan calon tenaga kerja siap pakai sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing yang dibutuhkan dunia usaha.

Contoh : Sekolah Analis Kimia, Sekolah farmasi, Sekolah Perikanan, sekolah perkapalan, Sekolah kelautan, Sekolah perawat Kesehatan (SPK), Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga (SMKK), Sekolah Ekonomi/akuntasi, Sekolah Tata Boga dll.

B. Cara Mempersiapkan Diri Memasuki Sekolah Menengah.

Anda tentu ingin berhasil dalam mengikuti pendidikan di sekolah menengah. Oleh karena itu, anda perlu mempersiapkan diri untuk memilih sekolah menengah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih sekolah menengah antara lain sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan setelah lulus sekolah menengah. Jika setelah lulus pendidikan anda ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi maka sebaiknya anda memilih sekolah menengah umum (SMA). Sebaliknya, jika setelah lulus pendidikan menengah anda ingin langsung bekerja, sebaiknya anda memilih sekolah menengah kejuruan.

2. Mempersiapkan diri sedini mungkin. Persiapan yang dimaksud disini berhubungan dengan prestasi akademik. Prestasi akademik selama anda belajar di sekolah menengah pertama dapat diketahui melalui nilai hasil Ujian Nasional maupun Ujian Sekolah yang tertera dalam STTB/SKHU. STTB/SKHU sangat mempengaruhi proses pemilihan sekolah lanjutan. Beberapa sekolah lanjutan menengah ada yang menggunakan standar nilai mata pelajaran tertentu sebagai syarat yang harus dipenuhi oleh calon siswa. Misalnya nilai mata pelajaran Matematika minimal 7. Atau mungkin ada sekolah yang mengharuskan calon siswa memiliki nilai rata-rata UN minimal 8 atau jumlah NUM 32 dan lain-lain.

3. Pertimbangkan bakat yang anda miliki. Bakat yang dimiliki seseorang tidak sama antara satu dengan lainnya. Ada yang berbakat pada ilmu alam, tetapi tidak berbakat pada ilmu sosial, ada yang berbakat di bidang olahraga, tetaapi tidak berbakat di kesenian, ada yang berbakat dibidang kesenian tetapi tidak berbakat pada keterampilan. Bakat yang dimiliki seseorang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar. Seseorang yang mengikuti pendidikan di sekolah menengah jika didukung dengan bakat yang dimiliki, akan lebih berhasil dibanding yang tidak didukung dengan bakat.

Contoh : Bagas tidak berbakat di bidang seni, tetapi berbakat di bidang Sains. Ia memilih sekolah yang tidak sesuai dengan bakatnya atas pengaruh temannya, yaitu Sekolah Seni Rupa. Akibatnya, Eva mengalami kesulitan kesulitan dalam mengikuti pelajaran. Apabila ada tugas menggambar, Eva tidak dapat mengerjakan.

4. Pertimbangkan sifat-sifat yang anda miliki. Setiap orang memilki sifat yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Ada yang sabar, teliti, suka bekerja menghadapi benda, tabah, suka bekerja menghadapi orang, mampu menciptakan alat, dan lain-lain. Sifat-sifat orang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang. Oleh karena itu, untuk memilih sekolah, sebaiknya seseorang juga harus mempertimbangkan sifat-sifat yang dimiliki.

2 komentar: